
Lupus merupakan salah satu jenis penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menjadi tidak efektif dalam membedakan antara zat asing dan jaringan tubuh sendiri. Dalam kondisi ini, tubuh malah menyerang jaringan sehat, menyebabkan peradangan, pembengkakan, dan kerusakan jaringan.
Meskipun penyebab pasti lupus belum sepenuhnya dipahami, beberapa faktor diketahui berpotensi memicu kondisi ini. Faktor-faktor seperti genetika, hormon, infeksi, paparan sinar ultraviolet, dan penggunaan obat-obatan tertentu telah dikaitkan dengan perkembangan lupus. Keluarga dari individu yang mengidap lupus juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita kondisi ini.
Diagnosis lupus seringkali sulit karena gejalanya bisa bervariasi tergantung pada organ tubuh yang terkena. Gejala umumnya termasuk kelelahan, demam, nyeri sendi, ruam pada wajah, dan perubahan warna pada jari tangan dan kaki saat terpapar udara dingin atau stres.
Lupus juga lebih umum terjadi pada wanita, dengan sekitar 9 dari 10 penderita lupus adalah wanita.
Penyakit lupus sering dianggap sebagai penyakit yang lebih umum terjadi pada wanita karena ada beberapa pola yang menunjukkan bahwa wanita memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengidap kondisi ini dibandingkan dengan pria. Beberapa faktor yang mungkin menyebabkan asosiasi ini antara lain:
Faktor Genetik: Meskipun belum ada gen tertentu yang secara langsung terkait dengan lupus, namun ada kecenderungan bahwa anggota keluarga dari individu yang mengidap lupus memiliki risiko yang lebih tinggi untuk juga mengembangkan penyakit ini. Faktor genetik ini bisa menjadi salah satu alasan mengapa wanita dalam keluarga yang sama dengan penderita lupus memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk menderita lupus.
Faktor Hormonal: Hormon, terutama estrogen, telah dikaitkan dengan perkembangan penyakit lupus. Wanita memiliki fluktuasi hormonal yang lebih besar, terutama selama masa menstruasi, kehamilan, dan menopause, yang dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan memicu lupus.
Kemungkinan Faktor Lingkungan: Beberapa faktor lingkungan tertentu, seperti paparan sinar ultraviolet dan stres, telah dikaitkan dengan perkembangan lupus. Wanita mungkin memiliki pola paparan lingkungan yang berbeda atau sensitivitas yang lebih tinggi terhadap faktor-faktor lingkungan tertentu yang dapat memicu perkembangan lupus.
Peran Genetik dan Hormonal dalam Respons Kekebalan Tubuh: Hormon estrogen telah diketahui memiliki efek pada sistem kekebalan tubuh, dan gen-gen yang terkait dengan respons kekebalan tubuh juga dapat bervariasi antara pria dan wanita. Ini mungkin menjelaskan mengapa wanita lebih rentan terhadap kondisi autoimun seperti lupus.
Meskipun lupus lebih umum terjadi pada wanita, namun hal ini tidak mengecualikan pria dari risiko mengidap penyakit ini. Meskipun demikian, pemahaman tentang perbedaan genetik, hormonal, dan lingkungan antara pria dan wanita dapat memberikan wawasan yang lebih baik tentang mengapa lupus sering terjadi pada wanita.
Jika membutuhkan produk kesehatan, Sowbat bisa mendapatkannya di GoApotik.
Yuk #SehatBarengGoApotik
Sumber:
National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases (NIAMS). (2022). Lupus. Diakses dari NIAMS
Mayo Clinic. (2023). Lupus: Symptoms and causes. Diakses dari Mayo Clinic.